Pages


"Wawasan dan Intelektual Pilar Penting Menuju Perubahan yang Lebih Baik"

Jumat, 29 April 2011

Membekali Generasi Kita Dengan Pengetahuan yang Mapan

Saya sangat sepakat sekali jika generasi kita yang sedang menimba pengetahuan, baik di bangku tingkat Dasar, Lanjutan, Menengah, bahkan di Perguruan Tinggi sekalipun. Penting sekali Orang tua, Masyarakat dan Perangkat pendidikan Khususnya di Tanah Pidie yang kita cintai, dengan membekali kepada anak-anak kita bekal pengetahuan yang mapan dan sempurna dan itu mesti harus kita jalankan sebagai prioritas utama, dan Insya Allah jika pengetahuan sudah melekat dalam benak diri mereka, pasti kemanapun mereka mengenbara dan berteduh, mereka sanggup memajukan segala persoalan-persoalan masa kini. Untuk itu tidak ada saling tuding dalam hal pendidikan, tidak akan pernah maju pendidikan kita jika kita selalu menyalahkan Guru dan perangkat pendidikan, padahal semuanya tetap bertanggung jawab terhadap problem pendidikan, baik Eksekutif, Legislatif, Guru dan masyarakat. Inilah yang harus kita pikirkan secara bersama-sama, malah bukan sebaliknya. Pasti kita semua akan merasa kecawa bila pendidikan jauh lebih tertinggal dengan Negara lain. Namun sebelum semuanya terlambat, perlu kita satukan potensi dan komitmen kita untuk selalu kita berkontribusi untuk pendidikan yang lebih baik, tapi bukan hanya sekedar mengkritisi saja.

Kamis, 28 April 2011

Mereka Sedang Belajar di Bangku Sekolah


Ini adalah sebuah rutinitas  Proses Belajar Mengajar (PBM), di SD Negeri Metareum Kecamatan Mila Kabupaten Pidie, saya  sedang mengamati dan mendampingi proses jalannya Belajar Mengajar, mereka begitu tekun dan serius demi pengetahuan, kapan lagi kalau bukan dari sekarang. Mempersiapkan diri dari sekarang untuk menuju perubahan kedepan adalah keharusan bagi setiap insan. Mustahil sekali jika kita mendapat posisi yang  terhormat apabila tidak dilandasi dan dimotori oleh ilmu Pengetahuan.

Kehidupan Sosial, Gangguan dan Permasalahan

Dalam realitas kehidupan yang nyata, perlu kita sadari bahwa setiap Change/perubahan itu tatkala hal yang baru dan lama terkadang saling tidak solid dengan secara bersamaan, sehingga akan mempengaruhi nilai-nilai yang kemudian hari berpengaruh dalam tatanan komunitas masyarakat banyak. dan ini menandakan adanya semacam gangguan yang tidak efisien terhadap persoalan yang optimal dalam masyarakat. Kondisi seperti ini bermakna pula bahwa ketidak-nyamanan serta rasa apatisme dikalangan para insan masyarakat tidak mempunyai lagi alur pemecahan dari berbagai macam problematika. Khususnya Dalam persoalan kepemimpinan yg bersifat formal atou penunjukan lewat kearifan lokal dari kepercayaan yang di embankan. Namun untuk mengembalikan Kenyamanan dan ketentramannya dalam realita kehidupan sosial, kalangan pemimpin, membutuhkan komidmen dan kerja keras yang baik dalam menangani berbagai gangguan dan ancamannya. Namun Persatuan dan kekompakan adalah Kunci awal dalam membangun semua lini perubahan dan kemajuan social serta konsep yang optimal dalam  menyelesaikan persoalan menyangkut gangguan permasalahan tersebut. Mari Bekerja selalu untuk masyararakat yang tiada hentinya. Hingga persoalan Sosial dalam masyarakat akan tetap lebih baik di masa selanjutnya.

DIA BERBUAT UNTUK SIAPA ?

Setelah Selesai dari sebuah Formalitas pendidikan hingga di umumkannya kelulusan lewat Yudisium dan ditetapkan sebagai seorang Sarjana yang handal dan profesional, bisa-bisa  amanat yang akan di embankan oleh seorang atau sekolompok intelektual Muda kini keharusannya menerapkan tiga persoalan penting dalam University Kehidupannya. Pertama dengan mengawali dasar dari Kecerdasan akan adanya sebuah Ilmu/Pengetahuan, kedua dia harus Meneliti dan menganalisa bentuk-bentuk kejadian lapangan yang mesti harus dilakukan di kemudian hari, dan yang  terakhir adalah pengabdian lewat kerja-kerjanya yang menguntungkan untuk masyarakat. Berbuat sesuai dengan perkataan itu lebih baik, namun bukan sebaliknya.
Top of Form

Orientasi Politik

Melangkah lebih jauh dalam memahami Orientasi Perpolitikan dalam kehidupan yang lebih Rill, maka perlu sejenak kita mengkaji ulang beberapa komponen-komponen penting menyangkut dengan orientasi politik, sehingga tidak salah kaprah dalam proses penerapannya, dan tentang apa yang menjadi urgens untuk kita pahami lebih awal. Pertama adalah Komponen politik menyangkut dengan Kognitif, kemampuan akan bekal yang lebih prinsip menjadi pilar utama dalam mengayomi dan menerapkan tentang politik yang lebih bijaksana dan dewasa di tengah-tengah komunitas banyak, kedua menyangkut dengan orientasi politik afektif, pola laku, sikap serta perasaan, juga masih termasuk pilar yang harus selalu melekat dalam diri dan jiwa seseorang  yang memilki bakat dalam dunia perpolitikan yang sehat juga berwibawa, baik lewat santun maupun lewat keramahan pola-laku dari ciri khas yang terlihat. Dan yang terahir adalah orientasi politik evaluasi, mengamati, menganalisa dari kajadian-kejadian ataupun opini di lapangan dengan tanggapan juga respon yang lebih baik dan dewasa, sehingga nantinya akan lahir tanggapan dari pemikiran cerdas, matang dan tidak salah ketika masyarakat mencoba dalam menelusuri dari respon se-orang politisi. Insya Allah semuanya akan di acungkan jempol. Selamat berkarya dalam melahirkan gasasan-gagasan yang sifatnya konstruktif.  Salam Potensi !!!

Walau Hanya Berandai-andai Tentang Hari Esok

Diriku berandai-andai tentang sebuah harapan masa depan hari esok, lain dulu lain sekarang demi terwujudnya sebuah revolusioner dalam kehidupan. Sejenak kita menyimak gerak-gerik dari permainan   beranekan ragam dan corak pola-laku  insan dalam kehidupan ini. Seiring bertukar hari demi hari bahkan berputarnya dari masa dulu hingga sekarang Jelas bahwa, kita saksikan dewasa sekarang ini. Menoleh ke kiri dan ke kanan sampai-sampai diriku ini berandai-andai tentang rentang waktu yang saya ilalui, para pegiat dari berbagai macam kegiatan yang di praktekkan dalam hidup yang nyata ini, mulai dari Akademisi, Politisi, dan para pegiat sosial budaya. Kita selalu menaruh harapan yang sangat besar kepada mereka agar sesuatu yang mereka persembahkan untuk Agama dan Negeri yang kita cintai selalu yang terbaik, sehingga Negeri kebanggaan kita dapat menyandang sebagai tempat berperadaban jauh lebih maju dari negeri orang. Mereka yang saat ini yang terposisikan pada Tahta yang sangat strategis, artinya posisi yang memilki wewenang dalam Kebijakan untuk melahirkan keputusan, kenapa mereka bisa terposisikan di tempat yang sedemikian rupa, jawabannya adalah tak lain dan tak bukan, Modal pengetahuan sabagai pilar dasar yang mereka punyai sehingga mereka layak terposisikan ditempat yang lebih strategis. Dari amanah yang mereka jalani penuh dengan keteguhan hati dan komitmen yang kokoh serta solidaritas yang tetap terjaga. Walau kadang kala di suatu ketika berbeda pendapat, tapi hanya untuk variasi pemikiran saja dan mereka tetap satu barisan dari visi-misi yang di rencanakan semula. Mereka telah menata pendidikan yang jauh dari penindasan intelektual serta keterpurukan intelektual terhadap pendidikan anak bangsa, mereka juga telah menata Perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya, mereka membangun sistem perpolitikan yang lebih dewasa, tapi bukan manipulasi politik yang ingin dicapai, juga mereka membangun dan menata Sosial-Budaya yang sangat baik dalam tatanan kehidupan masyarakat. Permasalahannya sekarang adalah, jika semua lini, barisan dan juga beraneka-ragam persoalan penting sudah mereka bangun terlebih dahulu dengan seoptimal mungkin untuk para generasi berikutnya. Apakah generasi kita sekarang ini yang sedang berada di bangku pendidikan, baik di tingkat dasar,menengah dan tingkat atas atau pada pendidikan yang lain, mereka betul-betul dan sungguh-sungguh mempersiapkan diri mereka terhadap pendidikan agar di suatu ketika nanti mereka bisa menggantikan posisi orang-orang terdahulu. Tapi sekilas realitas yang kita saksikan dewasa ini. Kader dan buah hati kita banyak yang terjerumus dalam limbah kelalaian dari berbagai macam kegiatan hari-demi hari. Sebesar apa pengetahuan yang mereka miliki. Jika lebih banyak maka sangat Alhamdulillah sekali, tapi jika sangat  sedikit seperti apa mereka akan membangun negeri ini. Namun sebelum semuanya terlambat. Mari kita satukan langkah dan komitmen kita dalam memberikan pencerahan dan bekal pengetahuan kepada  generasi  kita, agar kelak di suatu hari nanti mereka benar-benar kader Agama dan Bangsa yang dapat kita andalkan. Maka dalam membentuk karakter dan memberi ilmu kepada anak-anak kita yang sangat penting adalah LATAHZAN/Jangan bersedih jika lelah dalam mendidik merekan serta jangan pernah berputus asa. Sehingga semuanya benar-benar sesuai dengan target dan tetap dengan modal keikhlasan kita dalam membangun  peradaban bangsa ini. Amin Ya Rabbal Alamin !!!

Selasa, 26 April 2011

Sekilas Tentang Momentum Pelatihan Paralegal & Calon Advokat Oleh BAA

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI

Di era sekarang ini, sering kali kita jumpai Oraganisasi yang berbasis di masyarakat dan mahasiswa. Dan kita maklumi bersama bahwa di era sebelumnya organisasi tersebut kadangkala memiliki kuantitas yang sangat baik, dikarenakan lembaga atau organisasi tersebut jelas arah kepemimpinan yang di pimpin oleh seseorang yang memiliki kecakapan dalam menjalankan  roda organisasi sekaligus dimotori oleh skill yang optimal dan matang. Seseorang akan berhasil dalam menjalankan organisasi yang ia pimpin apabila dijalankan sesuai dengan mekanisme dan tujuan yang jelas, artinya organisasi yang di pimpin tidak sarat kepentingan pribadi atau kelompok.
Dengan demikian, persoalan kepemimpinan dalam sebuah wadah itu sangat erat kaitan dengan manajemen, karena persoalan penerapan manajemen dalam kelembagaan tidak boleh di pisahkan dengan begitu saja. Maka dapat kita katakana bahwa kepemimpinan itu merupakan suatu daya dan upaya dalam mempengaruhi orang lain dalam mencapai visi dan misi kelembagaan secara bersama-sama. Sehingga dalam mencapai tujuan organisasi tidak luput dari manajemen yang efektik, baik menerapkan manajemen dalam organisasi ,Pendidkan, Politik, Pemuda, mahasiswa dan keluarga sekalipun.
Menurut pendapat DR. Buchari Zainun (1987), ada lima factor yang mendasari kegiatanan Manusia dalam organisasi, yaitu :
1.      Faktor spesialisasi dan pembagian kerja
2.      Faktor Koordinasi
3.      Faktor tujuan
4.      Faktor prosedur kerja
5.      Faktor dinamika lingkungan
Maka dalam konteks ini, apabila kelima item penting dari pendapat di atas sanggup di jalankan oleh sekolompok manusia dengan lebih professional sehingga organisasi tersebut akan selalu terarah dan tercapain tujuan kelembagaan yang dirumuskan sebelumnya.
Dengan demikian, seorang pemimpin harus benar-benar paham yang namanya manajerial dalam menjalankan kepemimpinan, yang meliputi beberapa hal di bawah ini :
·         Perencanaan,
·         Pengorganisasian,
·         Pergerakan,
·         dan Pengawasan dalam lembaga.
Melalui tahapan-tahapan itulah sebuah manajemen akan dapat bergerak sesuai dengan harapan organisasi, artinya proses manajemen dalam suatu organisasi akan bergerak, apabila orang yang menjalankan manajemen paham dan memahami tentang apa saja yang sedang ia lakukan.

Sosok Intelektual Pendidikan

Tanggung jawab yang tidak boleh untuk di abaikan dalam kapasitasnya sebagai sosok seorang intelektual pendidikan, lebih jelas dalam  hal ini layak kita sebutkan seorang Bapak atau Ibu guru yang tiap hari mengeluarkan keringat dalam mendidik generasi bangsa yang sekaligus mempersiapkan potensial-potensial kedepan dalam memajukan bebagai macam sisi dan posisi penting dalam Struktural pemerintahan maupun non-pemerintahan  kedepan..Nahh tapi sebagai pendidik yang handal dalam hal ini Cek Guu-cek guu tercinta, untuk tahapan awal agar dapat memantapkan potensial-potensial pribadi tehadap pembentukan karakter anak didik / anak bangsa . Hal itu tedak terlepas dari Pendekatan belajar , Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran.
Selamat Mendidik Kader Bangsa Cek Guu

Minggu, 24 April 2011

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR


Metode merupakan cara atau jalan yang harus dilalui oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. “Metode adalah cara untuk mengerjakan sesuatu, cara ini mungkin baik mungkin juga tidak baik”(Slameto: 1997). Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi merupakan suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Dengan demikian belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai untuk memperoleh sejumlah pengetahuan tersebut dinamakan dengan metode belajar.
Menurut bahasa metode berasal dari bahasa Greek yang terdiri dari “meta” yang berarti “melalui”, dan “hodos” yang berarti “jalan”. Jadi metode berarti jalan yang dilalui” (Rostiyah, NK : 1991). Dengan demikian dalam PBM, pendidik harus memiliki strategi atau cara yang harus dilalui untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik sehingga dapat mereka belajar dengan secara efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memilki strategi itu adalah dengan cara menguasai teknik-teknik penyajian yang biasa di sebut metode belajat. Maka dengan demikian, khususnya dalam konteks ini metode pembelajaran akan sangat  berpengaruh terhadap kelanjutan dan keberlanjutan, baik pada saat PBM sedang berlangsung maupun tehadap out put atau hasil  belajar yang menjadi target pembelajaran.

SEBERAPA PENTING STRATEGI/METODA BERVARIATIF DALAM PENDIDIKAN


Oleh : Muhammad Andri, S.PdI


Dalam proses Belajar mengajar di lingkungan pendidikan, baik di tingkan dasar, Lanjutan, atas, bahkan di tingkat Perguruan Tinggi/University sekalipun, baik  ketika proses perkuliahan/belajar mengajar dan transfer ilmu pengetahuan sedang berlangsung. Dengan demikian orang yang memegang peranan penting dalam pembelajaran sadar bahwa akan tugasnya sebagai amanat yang diembankan, maka harus berani dalam menimbulkan semangat, baik secara individual maupun secara kelompok. Memilih dan menggunakan strategi atau metoda yang bervariasi itu akan menghasilkan suatu daya kemampuan yang sesuai dengan karakteristik dari strategi atau metoda yang di gunakan pada momen tersebut.

Dalam konteks ini, penggunaan suatu strategi/metoda yang bervariasi akan mampu menjembatani gaya-gaya pembelajaran dalam menyerap suatu materi yang di tawarkan dalam pelaksanaannya. Hingga umpan balikpun akan bangkit sejalan dengan penggunaannya yang sesuai dengan kondisional psicologis yang menerima materi. Dalam pembahasan ini yang saya kupas, maka sejenak kita melihat dari pendapat seseorang yang saya kutip dalam bukunya. Yaitu Syaiful Bahri Djamarah : “Kerelevansian penggunaan metode mengajar dengan prinsip-prinsip belajar akan membangkitkan gairah belajar anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Karena metode berhubungan erat dengan prinsip-prinsip belajar”.

Jelas bahwa dari keterangan di atas penggunan strategi/metode yang bervariasi akan menghasikan suatu kegairahan dalam menerima bahan ajaran/materi. Sebab, apabila srategi tepat maka out put nya lebih optimal, tapi sebaliknya jika tidak sesuai, maka akan berakibat fatal dalam pelaksanaannya. Maka dengan demikian stretegi dan metode merupakan persolan penting yang perlu kita garis bawahi (urgensy) dalam mencapai visi-misi pendidikan yang lebih baik. Hingga kapasitas dan kualitasnyapun kian tidak diragukan, dengan tanda kutip, memajukan pindidkan itu harus dengan nuansa secara bersama-sama baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif.
Dan mudah-mudahan kedepan pendidikan kita akan menjadi lebih baik dan bermartabat dalam pelaksanaannya. Amin Yaa Rabbal A’lamin….!!!